Terkena Keratitis? Begini Cara Dokter Mengobatinya

Mendengar diagnosis keratitis bisa terasa menakutkan, terutama setelah mengetahui potensi risikonya terhadap penglihatan. Namun, penting untuk dipahami bahwa sebagian besar kasus keratitis dapat diobati dengan efektif. Kunci keberhasilannya terletak pada dua hal: diagnosis yang cepat dan akurat, serta pengobatan yang tepat sasaran sesuai dengan penyebabnya.

Jika Anda mengalami gejala keratitis, langkah pertama dan terpenting adalah menemui dokter spesialis mata. Mencoba mengobati sendiri dengan obat tetes mata yang dibeli bebas adalah tindakan yang sangat berbahaya. Menggunakan obat yang salah—misalnya, menggunakan tetes steroid pada infeksi jamur—justru dapat memperburuk kondisi secara drastis dan mengancam penglihatan Anda.

Setelah dokter memastikan diagnosisnya, seringkali melalui pemeriksaan mikroskop (slit lamp) dan terkadang mengambil sampel kecil dari kornea untuk dianalisis di laboratorium, pengobatan akan disesuaikan secara spesifik.

Pendekatan Pengobatan Berdasarkan Penyebab

Setiap "penyerbu" kornea harus dilawan dengan "senjata" yang berbeda. Berikut adalah gambaran umum bagaimana dokter menangani berbagai jenis keratitis:

1. Melawan Keratitis Bakteri: Gempuran Antibiotik

Untuk infeksi bakteri, dokter akan meresepkan tetes mata antibiotik yang kuat. Pada kasus awal atau berat, pengobatan ini sangat intensif. Anda mungkin diminta untuk meneteskan obat setiap jam, bahkan di malam hari, selama beberapa hari pertama. Tujuannya adalah untuk menghabisi bakteri secepat mungkin sebelum mereka menyebabkan kerusakan permanen. Seiring membaiknya kondisi, frekuensi penetesan akan dikurangi secara bertahap. Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan sesuai anjuran, bahkan jika gejalanya sudah membaik, untuk mencegah infeksi kambuh.

2. Menjinakkan Keratitis Virus: Obat Antivirus

Keratitis yang disebabkan oleh virus seperti Herpes Simplex diobati dengan obat antivirus. Obat ini tersedia dalam bentuk tetes mata, salep, atau tablet yang diminum. Tujuannya adalah untuk menghentikan replikasi atau perkembangbiakan virus di dalam kornea. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga meresepkan tetes mata steroid secara hati-hati untuk mengurangi peradangan setelah virusnya terkendali. Namun, penggunaan steroid pada infeksi virus aktif tanpa pengawasan ketat sangat berbahaya.

3. Membasmi Keratitis Jamur: Perang Jangka Panjang

Infeksi jamur adalah salah satu yang paling sulit diobati. Pengobatannya memerlukan tetes mata antijamur khusus yang mungkin tidak selalu tersedia di semua apotek. Terapi ini bersifat jangka panjang, seringkali berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin perlu melakukan tindakan pengikisan lapisan terluar kornea (debridement) agar obat dapat meresap lebih baik, atau memberikan obat antijamur oral. Kesabaran dan kepatuhan dalam pengobatan adalah kunci utama dalam melawan infeksi jamur.

4. Memberantas Keratitis Parasit (Acanthamoeba): Terapi Intensif

Ini adalah jenis keratitis yang paling menantang. Pengobatannya menggunakan tetes mata antiseptik khusus yang harus diberikan secara intensif, kadang-kadang setiap jam selama berhari-hari. Seperti keratitis jamur, pengobatan Acanthamoeba bisa memakan waktu berbulan-bulan. Karena rasa sakit yang ditimbulkannya seringkali sangat hebat, manajemen nyeri dengan obat minum juga menjadi bagian penting dari terapi.

5. Meredakan Keratitis Non-Infeksius: Fokus pada Penyembuhan

Jika peradangan tidak disebabkan oleh infeksi, fokus pengobatan akan berbeda:

◦ Goresan Ringan: Untuk abrasi kornea kecil, dokter mungkin hanya akan meresepkan tetes mata pelumas (air mata buatan) dan terkadang menutup mata dengan perban untuk memberikan kenyamanan dan mempercepat penyembuhan sel epitel.

◦ Peradangan Steril: Untuk peradangan akibat mata kering parah, reaksi alergi, atau paparan UV, tetes mata steroid sering digunakan untuk menekan respons peradangan dengan cepat. Sekali lagi, obat ini adalah "pedang bermata dua" dan hanya boleh digunakan di bawah pengawasan ketat dokter mata.

Bagaimana Jika Terlambat? Transplantasi Kornea

Pada kasus-kasus di mana infeksi atau peradangan telah meninggalkan jaringan parut (luka) permanen yang tebal di kornea dan mengganggu penglihatan, penglihatan tidak dapat dipulihkan hanya dengan obat-obatan. Dalam situasi ini, satu-satunya pilihan untuk mengembalikan penglihatan adalah melalui prosedur bedah cangkok atau transplantasi kornea (keratoplasti), di mana kornea yang rusak diganti dengan kornea sehat dari donor.

Intinya, perjalanan pengobatan keratitis dimulai dari diagnosis yang benar. Semakin cepat Anda mencari bantuan profesional, semakin besar peluang Anda untuk sembuh total tanpa bekas luka dan menjaga penglihatan Anda tetap jernih.

Referensi

  1. Austin, A., Lietman, T., & Rose-Nussbaumer, J. (2017). Update on the Management of Infectious Keratitis. Ophthalmology, 124(11), 1678–1689.

  2. Hoffman, J. J., & Dart, J. K. (2020). Management of bacterial keratitis. Ophthalmology, 28(1), 13-22.

  3. McLeod, S. D., Kolahdouz-Isfahani, A. H., Rostamian, K., Flowers, C. W., Lee, P. P., & McDonnell, P. J. (2018). Comprehensive Review of Corneal Transplantation. Ophthalmology, 125(11), 1778-1811.